Sabtu, 13 November 2010

Duka Merapi

Derita ini tak pernah akan membentuk simfoni. Pada debu dan kabut, sudah jiwa ini berlinang gundah dan duka.

Pada kandang busuk itulah, tersimpan harapan-harapan kami. Pada petak sawah itulah, tersimpan senyum kami. Andai kini masih bernafas, maka esok-esok pun tak tahu lagi cara bernafas yang benar, bila kandang dan sawah telah hangus tersiram panas.

Alam, tidakkah kau sudah cemburu terlalu lama? Kapan kau tersenyum? Jiwa ini sudah semakin mengering, oleh marahmu yang terlalu.


Lea Willsen
Kamar renung, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar