Kemarin, walau tak memiliki rumah mewah, tetapi pada gubuk tua itu banyak kehangatan. Keceriaan nan sederhana, kerap melukis senyum dan tawa.
Tetapi kini, tanpa menunggu kesiapan mental, bencana datang merenggutnya. Meninggalkan luka fisik dan hati. Luka fisik terasa sakit, namun tak melebihi sakit luka hati akibat ditinggal pergi oleh orang-orang terkasih.
Andai, gubuk tua masih ada, namun siapa lagi yang akan menghadirkan hangat di dalamnya, jikalau orang-orang terkasih telah pergi?
Lea Willsen
Kamar renung, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar