Sabtu, 25 Januari 2014

Perjuangan demi Sebuah Tanda Tangan

Judul tulisan ini mungkin terkesan lebay dan tidak terlalu penting bagi pembaca. Namun tunggu, saya menawarkan 'suka-duka' sekaligus cerita unik di sini. Jadi, coba saja kamu ikuti bila berkenan. Dan cukup bayar bila memang menarik, atau dengan kata lain tak menarik tak usah bayar. Hahaha...! Seperti pedagang di pasar saja ya?

Oke, berawal dari ketika saya menemukan promosi produk baru dari idola saya--seorang penyanyi asal China, alan (nama alan memang tidak diawali kapital sebagai ciri khas)--di situs Weibo. Produk itu berupa sebuah kalender berbentuk buku (photobook). Konon hanya diproduksi secara terbatas, atau yang biasa kita sebut limited edition.



Photobook itu memiliki dua edisi berbeda, yaitu edisi resmi dari penerbit yang ada nomor seri berbeda pada setiap item, dan 10% dari jumlah totalnya yang disertai tanda tangan (random), serta edisi yang dijual oleh fansclub resmi yang seluruhnya bertanda tangan, namun tanpa nomor seri. Selain itu, photobook alan juga hanya dijual di China, mungkin karena mempertimbangkan biaya pengiriman internasional yang sudah pasti mencekik leher. Macam film horor saja main cekik-mencekik segala. Hehehe



Kembali ke topik. Menurut seorang fans lain, pemimpin dari fansclub internasional, harganya hanya 50RMB, atau $9. Oke la... Tidak terlalu mahal, namun tetap saja saya tidak akan membelinya kok. Jelas, karena saya di Indonesia, dan saya bukan seorang penderita celebrity worship syndrome. Hehehe...

Nah, kemudian kondisi pun tiba-tiba berubah drastis!

Harapan Beli

Babak selanjutnya (lagi tinju ya?), si pemimpin fansclub internasional yang tidak terima akan photobook yang hanya dijual di China pun memperjuangkan (bahasanya kayak mendeskripsikan pahlawan ya?) hak fans yang berada di seluruh dunia.

Cara yang digunakan sederhana, ia membuat sebuah postingan di FB, kemudian meminta fans yang berminat membeli untuk berkomentar dan menyebutkan negara asal mereka. Nantinya, komentar-komentar itu akan diperlihatkan kepada alan dan perusahaan yang mengasuhnya, sebagai wujud 'protes'.

Saat itu, saya pun iseng menaruh komentar, "Indonesia. Namun, saya tidak tahu cara membeli barang secara online." Selain saya, muncul juga sejumlah komentator dari berbagai negara. Komentar-komentar kami pun kemudian diterbitkan ke Weibo oleh si pemimpin, berupa foto yang di-tag langsung ke akun alan dan perusahaannya.

Dan apa yang terjadi? Ternyata alan benar-benar muncul dan memberi tanggapan!

"Saya akan coba memikirkan cara bagi setiap orang untuk membelinya dengan mudah. Jika ada teman saya yang kebetulan pergi ke negara di mana fans ingin membeli, saya akan meminta mereka sekalian membawanya. Jika tidak, maka saya akan membayar biaya pengiriman untuk dikirimkan kepada kalian. Kami akan memikirkan cara. Dont worry," begitulah ujar alan.



Pendataan

Setelah adanya tanggapan dari alan, proses pendataan pun segera dimulai. alan menghubungi pemimpin fansclub internasional, dan memperjelas sekali lagi bahwa dia yang akan menanggung biaya pengiriman internasional untuk fans-nya. Bagi yang berminat silakan email si pemimpin.

Saya berpikir kalau ini mudah, dan saya juga mulai lebih tertarik ketika mengetahui photobook yang akan kami pesan adalah edisi yang bertanda tangan. Akses sudah terbuka, mengapa tidak dicoba? Singkat cerita saya mengirim email juga.



Meskipun telah dipikirkan cara terbaik, tetap saja akan berkendala. Maklum, karena semua fans terpencar di berbagai pelosok. Dan itu berarti paket-paket yang dikirim nantinya memiliki alamat yang berbeda-beda dan harus didata secara teliti.

Pertama, photobook ternyata bukan seharga 50RMB, tapi 75RMB. Harga bukan dinaikkan, tetapi sejak semula ada yang salah informasi. Oke, tidak masalah.



Kedua, tak etis rasanya bila seluruh biaya kirim harus ditanggung si artis, sementara harga jual item, 75RMB masih jauh di bawah biaya kirim antar negara yang rata-rata mencapai 300RMB per orang. Jadi, akhirnya fans pun berinisiatif menaikkan sendiri biaya yang hendak dibayar menjadi 150RMB, atau setara dengan $25.

150RMB sebenarnya bahkan masih tetap tidak cukup untuk menutupi pengeluaran alan. Dan jujur saja saya sulit mengerti alan bersedia untuk mengeluarkan pernyataan itu, hanya agar penggemar internasional-nya tidak kecewa.

Masalah biaya pun dianggap selesai, karena bisa dibilang setiap pihak telah saling mengalah. Hitung-hitung kami juga harus bersyukur dan menghargai solusi yang telah diberikan. Pada dasarnya kami yang berada di luar China tidak akan mungkin dapat memiliki photobook itu dengan harga 150RMB, jika bukan sebagian biaya sudah disponsori oleh si artis.

Pembayaran

Masalah akhirnya pun benar-benar dialami saya setelah sampai pada tahap pembayaran yang disepakati via PayPal bagi setiap pembeli.



Sesuai komentar saya sebelumnya, saya tidak tahu cara membeli barang secara online. Ya, kecuali beli buku, atau barang-barang lokal lainnya yang pembayarannya cukup dilakukan transfer antar bank lokal. Dan kali ini saya harus memiliki sebuah akun PayPal.

Saya sibuk membuat sebuah akun PayPal, kemudian mempelajari cara kerjanya. Dan salah satu masalah berikutnya adalah saya tidak memiliki dana di akun itu, sementara saya juga tidak memiliki kartu kredit agar dapat lebih leluasa mengoperasikan fitur pada akun itu. Tak punya dana lalu bagaimana membayar 150RMB?

Di samping itu saya juga dibatasi deadline pembayaran kepada teman di China yang tidak boleh dilanggar, karena mereka harus bergerak cepat untuk memprosesnya. Segalanya harus diprediksikan dengan baik dalam waktu yang sangat terbatas. Tentang dana, ada dua opsi, yaitu membeli kartu kredit virtual, atau membeli dana instan dari pihak ketiga. Karena saya butuh yang cepat, berarti yang tepat--menurut saya--adalah langsung membeli dana instan.

Sedikit penjelasan tentang cara beli dana PayPal. Saya harus menemukan seorang penjual dari Indonesia, kemudian mentransfer rupiah di rekening bank-nya, untuk diganti dengan dolar yang akan dikirimkan dari jarak jauh, dengan akun dan kartu kredit si penjual.

Dalam hal ini--agar tidak ditipu--tentu saya harus mencari penjual yang benar-benar penjual, bukan penipu. Setelah googling sana-sini dan membaca opini dari berbagai blogger, saya pun memutuskan untuk membeli dana dari jualvccmurah.com.



Harga yang ditetapkan adalah 12.750 rupiah per dolar. Saya kemudian membeli $30, dengan pertimbangan $25 akan dibelanjakan untuk photobook yang didatangkan dari China. Proses berjalan lancar. Hanya 12 jam dana sudah tiba di akun saya. Selain bisa dipercaya, penjual ini juga ramah dan bersahabat dalam berbagi tips PayPal untuk saya yang masih awam ini.



Lalu, apa masalahnya?

Nah, masalahnya bukan pada penjual, tapi justru muncul di saat detik-detik terakhir ketika saya harus mengirim dana ke China. Ternyata, akun saya tidak bisa mengirim dana itu sebagaimana mestinya! Oh, my God! Pesan error berulang kali muncul tanpa penjelasan terkait sebab dan solusi dari masalah itu.



Sambilan chat dengan teman di China, googling mencari petunjuk, hapus cache dan cookie, gonta-ganti browser, saya pun terus mencoba tanpa hasil.

Semula saya memang hanya iseng berkomentar. Namun, bila sudah sampai tahap ini, berarti saya sudah sangat serius untuk membeli photobook itu. Sayangnya, saya terpaksa menyerah dengan perasaan kecewa berat!

Auuw Mai lopli potobuk Hiks!



1 dari 10 yang Terpilih!

Ups! Cerita ini tidak sad ending! Jangan keburu berhenti baca!

Sekalipun akhirnya saya tidak memiliki cara untuk membayar photobook, ternyata saya tetap berhak untuk memiliki photobook bertanda tangan itu! Dari pihak China memutuskan untuk memberikan item itu secara cuma-cuma. Kebetulan, ada seorang fans yang memberi sponsor untuk 10 fans lain, dan mereka pun menjadikan saya 1 dari 10 fans beruntung itu!

Oh, my God! Hampir tak percaya! Hahaha...!



Kata si pemimpin fansclub internasional, ia tahu kalau saya benar-benar menginginkan benda itu. Dan ia sudah memiliki data-data kontak yang sehari sebelumnya telah saya serahkan, sehingga saya cukup menunggu kirimannya!

Dana yang Beku

Meskipun tujuan utama saya--membeli photobook--sudah tercapai, saya melanjutkan sedikit lagi cerita tentang dana saya yang membeku di PayPal.

Saya memutuskan untuk kembali menghubungi penjualnya. Dana itu memang tidak bisa dikirim ke orang lain, namun masih ada opsi yang memungkinkan saya untuk mengembalikannya pada akun penjual, sebelum 50 hari. Harapan saya adalah opsi itu bekerja dengan baik. Dan tentu saja saya mengizinkan dana itu ditukar menjadi rupiah, dengan harga jual yang lebih rendah dari ketika saya membelinya. Kalau di PayPal proses ini biasa disebut withdraw, di mana kita bisa mentransfer dana kembali ke bank.

Namun, si penjual menjelaskan bahwa itu sudah sering terjadi pada akun yang masih baru. Yup, sebelum mengambil langkah withdraw, saya pun memutuskan untuk menunggu hingga 45 hari ke depan. Si penjual telah menyanggupinya. Kami akan melakukan withdraw, bila ternyata akun Paypal saya masih bermasalah setelah 45 hari ke depan.

Syukurlah, baik dari pihak perantara PayPal, dan juga pihak perantara photobook yang berjumlah banyak orang--termasuk alan yang terlibat di dalamnya--semua pihak adalah orang baik, sehingga sekalipun pengalaman pertama menggunakan PayPal kurang begitu baik, saya tidak mengalami kerugian apa pun.


Hmm Semoga nama besar PayPal tidak mengecewakan saya!



25 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar